Nama : Mayda Afifah Sari
Kelas: 3ea26
NPM: 14212502
Matkul : perilaku konsumen#
Proses pengambilan keputusan
diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan
kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan
evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi
konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang
jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta
situasi yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan
kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek
(compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif
konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan
dievaluasi kembali.
1.Model
Pengambilan Keputusan
·
Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni
model kuantitatif dan model kualitatif.
1. Model
kuantitatif
Model
kuantitatif (dalam hal ini adalah model matematika) adalah serangkaian asumsi
yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini
dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi
computer, yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok
model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan
berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau
intuisi mengenai proses dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat
model untuk pemecahannya.
2. Model
kualitatif
Model
kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika
dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui
kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan
yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya
dibuatkan model.
2.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan (
Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk
mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah.
Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
Keputusan setengah terprogram /
setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/
Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana
promosi.
Keputusan tidak terprogram/ tidak
terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah
tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
3.Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
Trial & error : Coba dan
salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan
oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali.
Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Contohnya :
ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk
berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil
panasnya turun, dll.
Intuisi : penyelesaian masalah dengan
intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang
dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.Kadang-kadang
metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan
analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
Nursing process : Proses keperawatan
merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh
rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi
dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi
pada klien.
Scientifik methode/Research
Process : Proses riset/ penelitian
merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan
menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis
4.
Pembelian
Struktur keputusan membeli penting karena
sesudah menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu,
konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh
struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen :
1. Keputusan
tentang jenis produk
Konsumen
dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan
lain selain melakukan pembelian.
2. keputusan
tentang jenis produk
Konsumen
memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu,
corak,dan sebagainya).
3. keputusan
tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil.
4. keputusan
tentang penjualan
Konsumen
memutuskan dimana akan membeli ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan
tentang jumlah produk
Konsumen
memutuskan jumlah produk yang akan dibeli.
6. keputusan
tentang waktu pembelian
Konsumen
memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia).
7. Keputusan
tentang cara pembayaran
Konsumen
memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya.
5. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen
dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
1. Merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik
2. Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya
dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat
lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari
raya tersebut.
3. Pemasaran
sosial (social marketing) yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen
dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat
dan efektif. Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen
yaitu :
1. Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal
yang mendasarinya.
2. Pendekatan kedua adalah pendekatan
tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
3.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Ketiga pendekatan sama-sama
memiliki nilai dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi
marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah
perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar