Nama :
Mayda Afifah Sari
Kelas :
4EA26
Npm : 14212502
Matkul
: Etika Bisnis
Etika wirausaha adalah prinsip –
prinsip atau pandangan – pandangan dalam kegiatan bidang wirausaha dengan
segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan serta melaksakan nilai – nilai
yang bermanfaat meningkatkan kehidupan usaha sehari –hari.
Etika
wirausaha meliputi beberapa aspek berikut.
a. Wirausaha
adalah tugas mulia dan kebiasaan baik, artinya wirausaha bertugas mewujudkan
suatu kenyataan hidup berdasarkan suatu kebiasaan yang baik di dalam
berwirausaha.
b. Menempa
pikiran untuk maju, artinya wirausaha melatih membiasakan diri untuk berprakasa
baik bertanggung jawab, dan percaya diri untuk dapat mengerjakan kebaikan, dan
meningkatkan daya saing, serta daya juang untuk mempertahankan hidup dari
prinsip- prinsp berwirausaha.
c. Kebiasaan
membentuk watak, artinya wirausaha berdaya upaya untuk membiasakan diri
berpikir, bersikap mental untuk berbuat maju, berpikir terbuka secara baik,
bersih, dan teliti.
d. Membersihkan
diri dari kebiasaan berpikir negatif, artinya wirausaha harus berusaha dan
berdaya upaya meninggalkan dan membersihkan diri dari kebiasaan cara berpikir,
sikap mental yang tidak baik, seperti menyakiti orang lain dan menjauhkan diri
dari sikap selalu menggantungkan pada kemujuran nasib.
e. Kebiasaan
berprakarsa artinya seorang wirausaha harus membiasakan diri untuk
mengembangkan dalam berprakarsa dalam kegiatan pengelolaan usaha sehingga dapat
memberikan saran – saran yang baik dan menolong kepada dirinya sendiri.
f. Kepercayaan
kepada diri sendiri, artinya seorang wirausaha harus percaya kepada diri
sendiri, yaitu memiliki keyakinan dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
dapat meningkatkan nilai – nilai kehidupan di dalam berwirausaha.
g. Membersihkan
hambatan buatan sendiri, artinya seorang wirausaha harus berusaha membebaskan
diri dari hambatan – hambatan adanya produk buatan sendiri. Seorang wirausaha
jangan memiliki pikiran ragu – ragu, merasa takut, dan merasa rendah diri
terhadap hasil produk buatan sendiri.
h. Memiliki
keinginan, daya upaya, dan perencanaan, artinya seorang wirausaha harus
memilliki kemauan, serta daya upaya untuk mengetahui kemampuan dalam hidupnya,
cara merencanakan dalam mengejar cita – cita dan mengembangkan usahanya yang
berhasil berdasarkan prinsip – prinsip kewirausahaan.
Suatu
kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha
tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan
memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut
membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam
waktu yang relatif lebih lama.
Dalam
etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang
diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sikap
dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan
yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara
berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara
berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik
pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat
mencurigakan.
Kemudian,
etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut :
1. Kejujuran
Seorang
pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak.
Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan.
Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra
kerjanya.
2. Bertanggung
Jawab
Pengusaha
harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung
jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3. Menepati
Janji
Pengusaha
dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah
kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa
yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha
dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat
Hukum
Pengusaha
harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah
dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
6. Suka
Membantu
Pengusaha
secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara.
Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7. Komitmen
dan Menghormati
Pengusaha
harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah
diucapkan atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8. Mengejar
Prestasi
Pengusaha
yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya
agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus
tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang
dihadapi.
Etika
yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di
samping memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila
dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu
ingin dicapai oleh perusahaan :
1. Untuk
persahabatan dan pergaulan
Etika
dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan
menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab,
segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2. Menyenangkan
orang lain
Sikap
menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati,
kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain berarti membuat
orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita. Jika pelanggan merasa
senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
3. Membujuk
pelanggan
Setiap
calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang seorang calon
pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat
dilakukan perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya adalah
melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan
pelanggan
Ada
anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit dari pada mencari pelanggan.
Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan lebih
mudah karena mereka sudah merasakan produk atau layanan yang kita berikan.
Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika
seluruh karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa
puas atas layanan yang diberikan.
5. Membina
dan menjaga hubungan
Hubungan
yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan etika
hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.
putuarisafitri.blogspot.co.id/2014/01/etika-wirausaha.html